Selasa, 19 Januari 2010

Lelaki Feminis Tidak Berpoligami?

KOMPAS.com - Isu poligami selalu sensitif di telinga banyak perempuan. Perempuan mana yang sudi dimadu? Sedikit saja pasangan mencirikan tanda-tanda bermain hati dengan perempuan lain, hubungan cenderung bermasalah. Artinya, tidak ada toleransi untuk hati mendua. Apalagi untuk pasangan menikah, poligami menjadi praktek yang ditolak wanita pun lelaki.

Namun ternyata, tidak semua laki-laki mempunyai kecenderungan untuk berpoligami. Mereka biasanya disebut dengan laki-laki feminis.

Istilah laki-laki feminis mengacu kepada laki-laki yang bersimpati pada gerakan perempuan, dan terlibat dalam perjuangan perempuan meraih hak-hak dan tuntutannya. Laki-laki feminis memiliki kesadaran tentang kebenaran perjuangan yang diusung oleh gerakan perempuan, seperti perlu adanya dekonstruksi dan revolusi ideologi patriarki yang menimbulkan ketidakadilan terhadap perempuan. Poligami merupakan satu di antara bentuk ketidakadilan yang dialami kaum perempuan.

Tabrani Yunis, aktivis penggerak Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh seperti dikutip R. Valentina dalam Jurnal Perempuan edisi 64 "Saatnya Bicara Soal Laki-laki", mengatakan sejumlah harapan diletakkan pada pundak laki-laki feminis, termasuk misalnya tidak berpoligami.

Singkatnya, Tabrani mengatakan seorang laki-laki feminis memiliki rambu yang harus dijaga dan dipatuhi. Misalnya:
* Menjaga hal-hal yang tidak merugikan atau melecehkan perempuan.
* Menyelaraskan kata dengan perbuatan atau pendeknya diimplementasikan dalam rutinitas atau keseharian kehidupannya.
* Tidak berucap atau melakukan tindakan yang menyakiti perempuan, baik yang bersifat pelecehan, tindak kekerasan maupun tindakan lain yang merugikan kaum perempuan. Sebagai salah satu contoh adalah tindakan poligami, karena poligami adalah tindakan yang merugikan dan melemahkan posisi perempuan, dan menjadi tindakan yang dibenci oleh banyak orang
baik laki-laki apalagi kaum perempuan dan aktivis feminis.

Berbahagialah Anda yang memiliki pasangan berkarakter lelaki feminis!

sumber : http://female.kompas.com/read/xml/2010/01/19/14112060/Lelaki.Feminis.Tidak.Berpoligami

Minggu, 17 Januari 2010

Kertas Plano

kulempar kertas plano itu
kulempar kertas plano itu
kulempar kertas plano itu...........

kertas plano mengapa kau diam tak bersuara
kau bilang mau bantu aku untuk bercerita
kau bilang mau bantu aku untuk tertawa

plano dan kertas, kertas dan Plano
aku dan plano, plano dan aku
kertas dan aku, aku dan kertas

plano, kertas dan aku adalah teka-teki tak berkesudahan
seperti biola tak berdawai, seperti pantai tak bertepi

Jogja, 17 Januari 2010

Selasa, 12 Januari 2010

kalasan mengapa kau membisu



berdiri tegak kaki di atas tara
dari wangsa Syailendre sampai wangsa terkemuka
sebuah bangunan tua yang sudah lelah dengan teriknya matahari dan dinginnya malam

bersandar hatiku dalam tara
dari sang raja untuk menghormati Bodhisattva
tara dibangun atas dasar cinta yang di anungrahkan oleh Dewata

lama ku bersimpuh di hadapanmu sang tara
aku menunggu kau untuk bercerita tentang kelelahanmu
tapi tak ada satupun tanda......
tara biarkan aku mendekapmu menjadi kalasan di jiwaku

Rabu, 06 Januari 2010

Pekanbaruku yang biru

Senja merah merona di langit jingga
Kakiku melangkah perlahan menuju lentera jiwa
Aku memberanikan diri untuk bermimpi
Di tengah keramaian kota pekanbaru hari ini ……

Bibirku tersenyum sambil memeluk pekanbaru yang biru
Ku coba untuk meraih mimpiku dengan harapan kelak berjumpa denganmu
Tak ternyana semuanya telah tiba di akhir sebuah cerita
Kuakhiri cerita pekanbaruku yang biru di bandara Sultan Syarif Kasyim Dua

pekanbaru, 6 januari 2010

Senin, 04 Januari 2010

wonosobo dalam kabut pagi

wonosobo......... begitu dinginnya dirimu
kau balut aku dengan kabutmu
kau cium aku dengan semerbak aroma bersama anginmu

wonosobo.......... magelang dan temanggung menjadi lintasanku
untuk bertemu denganmu..
kulihat ada segenggam cerita yang hendakkau sampaikan padaku
tapi aku tahu kau masih menunggu waktu..

aku bawa rasa dingin itu bersama teka-teki
yang sulit di jawab dalam hitungan hari
aku rebahkan jiwaku dalam angan hari ini
wonosoboku semoga kau mengerti

wonosoba, 31 Desember 2009