Minggu, 12 Desember 2010

mencari jalan tuhan

Ruang damai untuk semua manusia penghuni negeri ini sangat sukar dicari, apalagi kaum marginal selalu mendapatkan peminggiran, perlakuan yang berbeda, bahkan kekerasan. Agama sebagai penyangga etika sosial tak lagi berfungsi, agama sebagai peradaban masyarakat telah musnah bersama manusia-manusia yang menjelma menjadi tuhan. Manusia menjadi tuhan yang  punya kuasa untuk menghakimi, menyalahi bahkan menentukan surge atau neraka orang lain. 

Budaya kekerasan menjadi lumrah di negeri ini menghilangkan nyawa orang lain itupun menjadi sebagai hal yang wajar karena semuanya di yakini sebagai keyakinan dari ajaran agama. Pemandangan yang muncul menghiasi bangsa ini adalah pembakaran rumah ibadah, pembubaran komunitas marginal, mereka menggunakan ayat-ayat tuhan untuk memuaskan hawa nafsu mereka.
Negeri ini sudah kusam pelanggaran Hak asasi manusia terjadi dimana-mana, tetapi pemangku kebijakan tak mampu berbuat apapun Karena, pemangku kebijakan harus mendengar suara masyarakat mayoritas walaupun suara mereka harus membunuh kaum yang marginal. Ukuran manusia diukur dari jumlah pengikutnya bukan diukur bahwa setiap manusia mempunyai hak hidup dan merasakan indahnya dunia ini.
Sejarah harus mengingatkan kita kembali bagaimana kondisi masyarakat jahiliah, mungkin zaman jahiliah kembali datang. Ada sekelompok orang yang membawa bendera kebenaran menurut mereka dan membawa panji-panji tuhan, dan merekapun tak segan-segan untuk membunuh dan menyalahkan orang lain atas nama berjuang di jalan tuhan. Padahal tuhan tidak mengajarkan membunuh tuhan mengajarkan kebaikan untuk seluruh alam, tuhan mengajarkan cinta kasih untuk semua makhluknya tappi apa mau dikata manusia sudah menjelma menjadi tuhan.
Maka ada dengan itu kita harus menyelamatkan kita semua dari kekejian tersebut dengan memakna agama secara kritis dan trasformatif menjadikan agama ruang dialog dan ruang yang damai untuk kita saling menyayangi dan mengasihi sesama makhluknya……

Maguwoharjo, 12, Desember 2010

Tidak ada komentar: