kau datang tak pernah bisa di tebak
kapan kau datang, dan kapan kau pergi
ketika kau datang kau tusuk kepalaku dengan sebilah pisau
menyayat kepalaku hingga berdarah
ketika kau datang keringatkupun bercucuran
kau datang sesuka hatimu
kau mampu menghilangkan ingatanku
bahkan kau bisa menghilangkan nyawaku
aku pernah bilang padamu, kalau kita bersahabat saja
walaupun kau akan selalu bersamaku
tapi kau harus bersabar untuk mencabut nyawaku
kiat mesti bicarakan ini secara adat
kalau nanti aku sudah menyelesaikan tugasku kau boleh mencabut nyawaku
kalau nanti sudah tiba di tempat itu kau juga boleh mencabut nyawaku
tidak untuk sekarang, tidak untuk saat ini, tidak juga untukku
yogyakarta, 28 Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar